Menyerahnya Jepang Kepada Sekutu
Kronologi Awal Masuknya Jepang ke Indonesia
Berikut kronologi awal masuk Jepang ke Indonesia seperti dirangkum dari Modul Sejarah Kelas XI.
Dalil Diperbolehkannya Perkataan Bohong kepada Suami atau Istri
Diriwayatkan dari Ummu Kultsum binti ‘Uqbah radhiyallahu Ta’ala ‘anha, beliau berkata,
مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَخِّصُ فِي شَيْءٍ مِنَ الْكَذِبِ إِلَّا فِي ثَلَاثٍ، كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
“Tidaklah aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan keringanan sedikit pun berkaitan dengan perkataan dusta kecuali dalam tiga perkara. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
لَا أَعُدُّهُ كَاذِبًا، الرَّجُلُ يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ، يَقُولُ: الْقَوْلَ وَلَا يُرِيدُ بِهِ إِلَّا الْإِصْلَاحَ، وَالرَّجُلُ يَقُولُ: فِي الْحَرْبِ، وَالرَّجُلُ يُحَدِّثُ امْرَأَتَهُ، وَالْمَرْأَةُ تُحَدِّثُ زَوْجَهَا
“Tidaklah termasuk bohong: (1) Jika seseorang (berbohong) untuk mendamaikan di antara manusia, dia mengatakan suatu perkataan yang tidaklah dia maksudkan kecuali hanya untuk mengadakan perdamaian (perbaikan); (2) Seseorang yang berkata (bohong) ketika dalam peperangan; dan (3) Seorang suami yang berkata kepada istri dan istri yang berkata kepada suami.” (HR. Abu Dawud no. 4921, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Demikian juga dalam masalah ini terdapat hadis khusus yang diriwayatkan dari ‘Atha bin Yasar, beliau berkata,
جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله : هل علي جناح أن أكذب على أهلي ؟ قال : لا ، فلا يحب الله الكذب قال : يا رسول الله استصلحها و أستطيب نفسها ! قال : لا جناح عليك “
“Ada seseorang yang datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah aku berdosa jika aku berdusta kepada istriku?’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Tidak boleh, karena Allah Ta’ala tidak menyukai dusta.’
Orang tersebut bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, (dusta yang aku ucapkan itu karena) aku ingin berdamai dengan istriku dan aku ingin senangkan hatinya.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Tidak ada dosa atasmu.’ (HR. Al-Humaidi dalam Musnad-nya no. 329. Hadits ini dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 498)
Baca Juga: Bolehkah Istri Minta Cerai Karena Suami Poligami?
Maksud Dusta kepada Suami atau Istri yang Diperbolehkan
Dari hadis yang diriwayatkan oleh Al-Humaidi di atas, kita dapat mengetahui dusta seperti apakah yang diperbolehkan kepada istri atau sebaliknya. Dusta yang diperbolehkan adalah ketika seorang suami ingin menyenangkan istri yang sedang “ngambek” dan menghibur hatinya. Artinya, tidak semua dusta diperbolehkan.
Oleh karena itu, ketika Rasulullah ditanya, “Wahai Rasulullah, apakah aku berdosa jika aku berdusta kepada istriku?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak boleh, karena Allah Ta’ala tidak menyukai dusta.”
Perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas menunjukkan bahwa dusta kepada istri atau kepada suami hukum asalnya tetap haram, namun terdapat pengecualian sebagaimana dalam kasus yang disebutkan, yaitu dusta untuk mendamaikan hati istri dan menyenangkan (menghibur) hatinya.
Misalnya, seorang suami berkata kepada istrinya, “Sayang, Engkau adalah wanita tercantik di dunia, kalau sayang ngambek tidak jadi cantik.” Padahal faktanya, istrinya bukanlah wanita tercantik di dunia ini. Jadi, boleh seorang suami memuji istri dengan pujian yang dusta dalam rangka menghilangkan rasa ngambek sang istri.
Hal ini sebagaimana penjelasan An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullahu Ta’ala ketika menjelaskan hadis ini,
وأما كذبه لزوجته وكذبها له فالمراد به في إظهار الود والوعد بما لا يلزم ونحو ذلك فأما المخادعة في منع ما عليه أو عليها أو أخذ ماليس له أو لها فهو حرام بإجماع المسلمين والله اعلم
“Adapun dusta dan bohong kepada sang istri, yang dimaksud adalah (dusta) untuk menampakkan besarnya rasa cinta atau janji yang tidak mengikat, atau semacam itu. Adapun berbohong (menipu) dalam rangka menahan (tidak menunaikan) apa yang menjadi kewajiban suami atau istri, atau mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak suami atau istri, maka ini haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin.” (Syarh Shahih Muslim, 16: 135)
Contoh dusta yang haram adalah suami memotong jatah nafkah yang berhak diterima istri dan suami beralasan dengan kebohongan. Misalnya dia mengaku sedang kesulitan ekonomi atau sedang kesusahan. Maka dusta semacam ini haram, karena ini bohong untuk tidak menunaikan kewajiban suami (yang menjadi hak istri). Atau misalnya, suami mengatakan kepada istri bahwa dia pergi ke luar kota dalam rangka perjalanan dinas. Padahal, dia ke luar kota bukan karena tugas dinas, namun sekedar senang-senang atau wisata.
Baca Juga: Dalam Membelanjakan Uangnya Perlukah Istri Minta Izin Suami?
Berdasarkan penjelasan An-Nawawi di atas, termasuk bohong yang diperbolehkan adalah janji yang tidak mengikat. Misalnya, seorang istri ngambek ingin dibelikan sesuatu dan suami tidak mampu, lalu sang suami berkata, “Kapan-kapan saja ya belinya.”
Perkataan “kapan-kapan” itu dinilai janji yang tidak mengikat, sehingga tidak wajib ditunaikan. Janji yang tidak mengikat semacam itu boleh diucapkan untuk menghibur atau menyenangkan hati sang istri.
Adapun janji yang mengikat, wajib dipenuhi. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta’ala berkata,
و ليس من الكذب المباح أن يعدها بشيء لا يريد أن يفي به لها ، أو يخبرها
بأنه اشترى لها الحاجة الفلانية بسعر كذا ، يعني أكثر من الواقع ترضية لها ،
لأن ذلك قد ينكشف لها فيكون سببا لكي تسيء ظنها بزوجها ، و ذلك من الفساد لا الإصلاح
“Tidaklah termasuk dusta yang mubah adalah seorang suami menjanjikan sesuatu dan dia tidak ingin (tidak berniat) untuk memenuhinya. Atau seorang suami mengabarkan kepada istri bahwa dia membelikan untuknya barang tertentu dengan harga sekian, yaitu lebih mahal dari harga sebenarnya, supaya istrinya rida. Karena hal semacam ini akan terbongkar di masa mendatang sehingga akan menjadi sebab buruk sangka istri kepada suami. Dan hal ini termasuk kerusakan, bukan perbaikan.” (Silsilah Ash-Shahihah, 1: 818)
@Puri Gardenia, 13 Jumadil awwal 1440/ 19 Januari 2018
Penulis: M. Saifudin Hakim
Artikel: Muslim.Or.Id
Kitaabul Adab, karya Fuad ‘Abdul ‘Aziz Asy-Syahlub, hal. 125-127 (penerbit Daarul Qaasim Riyadh KSA, cetakan pertama tahun 1423).
BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Beriman (percaya) kepada malaikat yaitu membenarkan dengan pasti bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai malaikat-malaikat yang ada. Kita beriman kepada yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala namanya dari mereka seperti Jibril Alaihissallam dan kepada yang tidak kita ketahui namanya dari mereka, maka kita beriman kepada mereka secara umum. Dan kita beriman kepada apa yang kita ketahui dari sifat-sifat dan tugas-tugas mereka.
Malaikat dari sisi martabat/tingkatan: hamba-hamba yang dimuliakan, menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada sedikit pun dari mereka yang mempunyai keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Mereka adalah alam gaib (alam tidak nyata, tidak bisa dilihat dengan mata telanjang). Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan mereka dari nuur (cahaya).
Malaikat dari sisi pekerjaan: menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertasbih kepada-Nya:
وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ (19) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ [الأنبياء/19- 20]
Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. [Al-Anbiyaa/21: 19-20].
Malaikat dari sisi ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala: Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada mereka sifat tunduk secara sempurna terhadap perintah-Nya dan kekuatan dalam melaksanakannya. Mereka difitrahkan untuk berbuat taat:
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ [التحريم/6].
yang tidak mendurhakai Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [At-Tahriim/66:6]
Jumlah Malaikat. Jumlah malaikat sangat banyak, tidak ada yang bisa menghitung jumlah mereka selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di antara mereka ada para pemikul arasy, penjaga-penjaga surga, penjaga-penjaga neraka, para pemelihara, para penulis dan selain mereka dan 70.000 dari mereka shalat setiap hari di Baitul-Ma’mur. Apabila mereka keluar, niscaya mereka tidak akan pernah kembali kepadanya.
Dalam cerita al-Mi’raaj, sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tatkala mendatangi langit ke tujuh, beliau bersabda:
فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ فَقَالَ: هَذَا البَيْتُ المعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ إذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيهِمْ. متفق عليه.
…lalu aku diangkat ke Baitul Ma’mur, aku bertanya kepada Jibril Alaihissallam, ia menjawab: ‘Ini adalah Baitul Ma’mur, setiap hari 70.000 orang malaikat shalat di dalamnya, apabila mereka keluar, niscaya mereka tidak akan pernah kembali kepadanya.‘ Muttafaqun ‘alaih.[1]
Nama-nama dan Tugas-tugas Para Malaikat” Malaikat adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan mereka untuk taat dan beribadah kepada-Nya. Tidak ada yang mengetahui jumlah mereka selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di antara mereka ada yang Allah Subhanahu wa Ta’ala beritahukan kepada kita tentang nama-nama dan tugas-tugas mereka dan di antara mereka ada yang hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahui tentang mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan tugas kepada mereka, di antara mereka adalah:
Di antara mereka ada Malakul maut yang ditugaskan mencabut ruh saat meninggal dunia.
Di antara mereka ada para pemikul arsy, penjaga-penjaga surga dan penjaga-penjaga neraka.
Di antara mereka adalah para malaikat yang ditugaskan menjaga anak cucu Adam Alaihissallam, menjaga amal perbuatan mereka, dan mencatatnya bagi setiap orang.
Di antara mereka ada yang ditugaskan dengan seorang hamba secara terus menerus.
Di antara mereka ada malaikat yang silih berganti siang dan malam. di antara mereka ada malaikat yang mengikuti majelis-majelis zikir.
Di antara mereka ada malaikat yang ditugaskan dengan janin di dalam kandungan, mereka menulis rizqinya, amalnya, ajalnya, dan celaka atau keberuntungannya dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Di antara mereka ada malaikat yang ditugaskan dengan memberikan pertanyaan kepada mayit di dalam kuburnya tentang Rabb-nya, agamanya, dan Nabinya. Dan selain mereka sangat banyak sekali yang tidak diketahui jumlahnya oleh selain Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menghitung segala sesuatu secara terperinci.
Tugas malaikat al-Kiraam al-Katibiin (Yang mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan yang mencatat amal-amal perbuatan manusia):
Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan malaikat al-Kiram al-Katibiin dan menjadikan mereka sebagai penjaga terhadap kita. Mereka menulis segala perkataan, perbuatan dan niat. Setiap orang manusia disertai dua orang malaikat, sebelah kanan menulis kebaikan dan sebelah kiri menulis keburukan. Dan dua orang malaikat yang lain bertugas menjaga dan memeliharanya. Satu orang berada di belakangnya dan satunya berada di depannya.
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10) كِرَامًا كَاتِبِينَ (11) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ [الانفطار/10- 12]
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-Infithaar/82:10-12]
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وقال الله تعالى: إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ [ق/17- 18]
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. [Qaaf/50:17-18]
3. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ [الرعد/ 11].
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. [Ar-Ra’ad/13:11]
4. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ- صلى الله عليه وسلم- قَالَ: يَقولُ اللهُ: إذَا أَرَادَ عَبْدِي أَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً فَلا تَكْتُبُوهَا عَلَيْهِ حَتَّى يَعْمَلَهَا، فَإنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا بِمِثْلِهَا، وَإنْ تَرَكَهَا مِنْ أَجْلِي فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً، وَإذَا أَرَادَ أَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً فَلَمْ يَعْمَلْهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً، فَإنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا له بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ». متفق عليه.
“Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Apabila hambaku ingin melakukan kejahatan, maka janganlah kamu menulis kejahatan itu atasnya sampai dia melakukannya. Jika dia melakukannya maka tuliskan seumpamanya. Dan jika dia meninggalkannya karena Aku, maka tulislah untuknya satu kebaikan. Dan jika dia ingin melakukan kebaikan, lalu tidak mengerjakannya, maka tulislah baginya satu kebaikan. Dan jika dia melakukannya maka tulislah baginya dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat.” Muttafaqun ‘alaih.[2]
Besarnya bentuk Malaikat. Dari Jabir Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: أُذِنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلائِكَةِ اللهِ مِنْ حَمَلَةِ العَرْشِ إنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِمِائَةِ عَامٍ. أخرجه أبو داود
“Aku diberi izin menceritakan tentang satu malaikat dari malaikat-malaikat Allah Subhanahu wa Ta’ala, dari malaikat pemikul arasy. Sesungguhnya (jarak) di antara daun telinga bagian bawahnya sampai ke pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun.” HR. Abu Daud.[3]
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه أن محمداً- صلى الله عليه وسلم- رَأَى جِبْرِيلَ لَهُ سِتُّمِائَةِ جَنَاحٍ. متفق عليه
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat Jibril Alaihissallam, ia mempunyai enam ratus sayap. Muttafaqun ‘alaih.[4]
Manfaat beriman kepada Malaikat. 1. Mengetahui kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala, kekuasaan, kekuatan, dan hikmah-Nya. Dia telah menciptakan malaikat yang tidak mengetahui jumlah mereka selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia Subhanahu wa Ta’ala menjadikan di antara mereka pemikul Arsy, yang salah satu dari mereka jarak di antara daun telinganya bagian bawah sampai pundaknya adalah perjalanan tujuh ratus tahun. Bagaimana dengan besarnya Arsy? Dan bagaimana kebesaran yang berada di atas Arasy. Maha suci yang :
وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ [الجاثية/37]
Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Al-Jatsiyah/45:37]
2. Memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersyukur kepada-Nya atas perhatian-Nya terhadap anak cucu Adam Alaihissallam dimana Dia Subhanahu wa Ta’ala telah mewakilkan dari kalangan malaikat untuk bertugas menjaga mereka, menolong, dan mencatat amal perbuatan mereka.
3. Mencintai malaikat atas apa yang mereka lakukan yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berdoa, dan meminta ampunan untuk kaum mukminin, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang para pemikul Arsy dan yang berada di sekitarnya:
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (7) رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (8) وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ [غافر/7- 9]
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekililingnya bertasbih memuji Rabbnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala, Ya Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar”. [Ghaafir/40:7-9]
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433] _______ Footnote [1] Muttafaqun ‘alaih. HR. al-Bukhari no.3207 dan lafazh ini baginya, dan Muslim no (162). [2] Muttafaqun ‘alaih. Al-Bukhari no 7501 dan ini lafazdnya, dan Muslim no. 128 [3] Shahih. HR. Abu Daud no.4727, Shahih Sunan Abi Daud no. 3953. lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 151. [4] Muttafaqun ‘alaih. HR. al-Bukhari no 4857 dan ini lafazhnya, dan Muslim no 174.
Jam Kerja dan Hari Libur
Jam kerja bank, kantor pos, dan mal, juga museum, taman, dan layanan serta ruang publik lainnya di Jepang mungkin berbeda dengan yang berlaku di negara asal Anda. Jam kerja di seluruh negara ini bisa jadi berbeda-beda pula.
Berikut adalah panduan dasar untuk beberapa bisnis dan layanan yang lebih umum. Namun, pastikan untuk memeriksa situs masing-masing untuk mengetahui jam buka dari tempat atau fasilitas yang ingin Anda kunjungi.
Bersama dengan libur nasional reguler, ada periode liburan yang lebih panjang ketika hampir seluruh warga Jepang mengambil cuti dari kantor dan pergi ke pantai, pegunungan, atau kembali ke rumah keluarga. Minggu akhir Desember hingga minggu pertama Januari, Minggu Emas, yaitu beberapa hari pada akhir April hingga Mei, dan hari libur Obon pada pertengahan Agustus adalah tiga dari periode liburan utama. Banyak tempat bisnis yang tutup selama beberapa hari pada sekitar Tahun Baru. Minggu Emas memberikan kesempatan wisata domestik maupun internasional, sedangkan selama Obon banyak orang Jepang pergi ke rumah keluarga mereka yang terletak di daerah pedesaan negara ini.
Lalu lintas dan resor biasanya luar biasa sibuk selama waktu-waktu ini, jadi pastikan untuk memesan tiket atau hotel sejak awal. Secara umum, shinkansen, kereta ekspres, bus malam, dan bentuk transportasi jarak jauh lainnya seringnya bisa dipesan hanya satu bulan sebelumnya dari tanggal perjalanan Anda. Ini berarti akan ada persaingan ketat karena orang-orang mencoba mendapatkan tiket untuk hari pertama liburan. Pastikan untuk melakukan pencarian secara menyeluruh dan membuat susunan rencana yang diperlukan.
Tanggal pada kalender ini adalah hari libur bank, jadi antisipasi tutupnya tempat-tempat dan kepadatan transportasi. Untuk hari-hari yang lebih kental dengan nuansa budaya dan keagamaan, periksa festival dan acara regional.
Dampak Kedatangan Jepang ke Indonesia
Keberadaan Jepang di Indonesia pun memberi banyak dampak kepada rakyat. Berikut dampak kedatangan Jepang ke Indonesia.
Masa penjajahan Jepang sejatinya hanya 3,5 tahun, tidak seperti Belanda yang mencapai ratusan tahun. Namun, kehidupan sosial rakyat Indonesia pada masa penjajahan Jepang justru lebih memprihatinkan.
Contohnya, rakyat Indonesia diperkerjakan secara paksa (romusha) untuk menyelesaikan berbagai proyek Jepang dalam rangka persiapan perang.
Mereka tidak dibayar, tidak pula diberi makan, sehingga banyak yang mati kelaparan. Bahkan, Jepang juga merampas bahan pangan petani Indonesia untuk kepentingan militer mereka.
Jepang juga mempekerjakan para perempuan Indonesia sebagai wanita penghibur. Mereka ditipu dan disekap di kamp-kamp tertutup.
Jepang mengambil seluruh sumber daya alam dan bahan mentah Indonesia yang semula akan digunakan untuk industri.
Bahkan, Jepang juga menyita banyak perusahaan perkebunan, pabrik, bank, dan perusahaan penting untuk dimonopoli demi kepentingan mereka.
Jepang juga menentukan komoditas apa yang boleh ditanam dan tidak serta mengatur seluruh distribusinya untuk kepentingan mereka.
Berbagai kebijakan tersebut membuat rakyat Indonesia banyak yang kekurangan pangan, gizi, terkena wabah penyakit, hingga kehilangan nyawa.
Itulah sejarah awal masuknya Jepang ke Indonesia dan dampaknya. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyerukan kepada sekutu-sekutunya di Barat untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada Ukraina “untuk mengubah arah konflik” dengan Rusia.
Sebelum menggelar pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris, Selasa (12/11), Rutte mengatakan bahwa “Kita harus berbuat lebih dari sekadar membantu Ukraina bertahan dalam pertempuran.”
Ia menambahkan, “Kita harus meningkatkan pertaruhan bagi Putin dan teman-teman otoriter yang mendukungnya dengan memberi Ukraina bantuan yang dibutuhkannya untuk mengubah arah konflik.”
Rutte, yang tidak merinci apa saja perlengkapan militer dan senjata yang dibutuhkan untuk tujuan itu, mengatakan bahwa “semakin mengkhawatirkan” melihat Rusia “semakin dekat dengan sekutu-sekutunya, China, Iran dan Korea Utara.”
Pernyataan itu disampaikan ketika AS, Korea Selatan dan Ukraina mengatakan bahwa Korea Utara telah mengirim ribuan tentaranya ke Rusia untuk membantu Kremlin menghadapi Ukraina.
Macron menegaskan kembali seruannya akan “Eropa yang kuat,” yang bukan hanya menjadi kunci bagi NATO, tetapi juga sebagai tanggapan atas “apa yang diharapkan oleh pemerintah AS,” yang tampaknya merujuk pada terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden.
Pada masa kepresidenannya yang pertama, Trump mendorong sekutu-sekutu Eropanya di NATO untuk menyediakan anggaran pertahanan yang lebih besar, hingga atau melampaui 2% produk domestik brutonya, dan agar mengurangi ketergantungan pada perlindungan militer AS. [rd/lt]
Berkata dusta atau bohong termasuk di antara perkara yang dilarang oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” (QS. At-Taubah [9]: 119)
Dapat dipahami dari ayat di atas yaitu larangan untuk menjadi atau bersama dengan orang-orang yang berkata dusta atau bohong.
Akan tetapi, terdapat beberapa pengecualian dari hukum di atas, yaitu diperbolehkannya berkata bohong dalam sebagian keadaan. Salah satunya adalah perkataan suami kepada istri atau sebaliknya. Masalah inilah yang akan kita bahas dalam tulisan ini.
Baca Juga: Bolehkah Melihat Gambar Porno Demi Kepuasan Hubungan Suami Istri?
Daftar Hari Libur Nasional
Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua dalam ajaran Islam. Dalil bagi muslim untuk beriman kepada malaikat ialah Surah Al-Baqarah ayat 185, Surah An-Nisa' ayat 136 dan sebuah hadis riwayat Imam Muslim. Keimanan kepada malaikat secara terperinci bersifat meningkatkan keimanan kepada Allah, sementara pengingkaran atasnya berarti pengingkaran atas Allah.
Dalil untuk beriman kepada para malaikat ciptaan Allah ialah Surah Al-Baqarah ayat 185 dan Surah An-Nisa' ayat 136. Iman kepada malaikat juga disebutkan dalam sebuah hadis periwayatan Imam Muslim. Dalam hadis ini, Muhammad menyebutkan enam pokok keimanan termasuk iman kepada para malaikat.
Iman kepada malaikat menempati kedudukan sebagai salah satu rukun iman dalam Islam. Posisi keimanan kepada malaikat berada di urutan kedua setelah iman kepada Allah. Karena keyakinan kepada Allah akan menimbulkan keyakinan akan adanya malaikat. Seseorang yang telah meyakini bahwa Allah memiliki kehendak, maka bersamaan dengan keyakinan ini muncul keyakinan bahwa malaikat diciptakan oleh Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya.
Malaikat merupakan salah satu perkara gaib yang wajib diimani keberadaannya oleh setiap muslim sebagai bagian dari akidah Islam. Kewajiban ini berlaku meskipun seorang muslim tidak pernah melihat wujud ataupun mendengar suara malaikat. Pemberlakuan kewajiban ini karena Allah telah memberikan perintah kepada orang yang beriman untuk mengimani perkara yang gaib melalui Surah Al-Baqarah ayat 3.
Beriman kepada nama-nama malaikat berlaku atas malaikat yang telah diketahui namanya. Malaikat-malaikat yang telah diketahui namanya ialah Jibril, Mikail, Israfil, Malik, Ridwan, Malakul Maut, Munkar dan Nakir.
Kesucian dan ketaatan malaikat disebutkan dalam Al-Qur'an pada Surah Al-Baqarah ayat 30, Surah At-Tahrim ayat 6, dan Surah Fussilat ayat 30.
Iman kepada malaikat menjadi salah satu penyempurna iman setiap muslim. Manfaat ini berlaku pada individu muslim yang meyakini keberadaan, wujud, sifat, akhlak dan amalan-amalan yang dilakukan oleh para malaikat. Iman kepada malaikat secara terperinci akan meningkatkan iman seorang muslim kepada Allah.
Mengingkari keimanan kepada para malaikat merupakan bentuk pengingkaran yang menyebabkan seorang muslim menjadi kafir. Kondisi ini berlaku meski hanya satu saja malaikat yang diingkari sesuatu hal padanya. Pengingkaran atas keimanan kepada malaikat berlaku atas pengingkaran mengenai keutamaan, ketaatan, sifat, penciptaan dan tugas malaikat.
Sambutan Rakyat Indonesia
Setelah mengetahui sejarah awal masuknya Jepang ke Indonesia, lantas bagaimana sambutan rakyat Indonesia pada saat itu?
Rupanya, sambutan rakyat Indonesia kala itu sangat senang. Sebab, rakyat Indonesia memandang Jepang sebagai 'Saudara Tua' karena memiliki latar belakang sesama bangsa Asia.
Rakyat Indonesia juga menyakini bahwa Jepang dapat membebaskan Indonesia dari kekuasaan Belanda yang menjajah selama ratusan tahun. Selain itu, ada pula faktor kepercayaan ramalan Jayabaya, sehingga rakyat simpati pada Jepang.
Di sisi lain, Pemerintah Jepang juga menyebarkan propaganda berupa dukungan kepada rakyat Indonesia untuk merdeka seperti membenci Belanda, memperbolehkan berkibarnya Bendera Merah Putih, dan memperdengarkan Lagu Indonesia Raya.
Jepang juga menyebarkan propaganda gerakan 3A, yaitu Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia. Propaganda ini seolah menekankan bahwa Jepang mendukung Indonesia sebagai sesama bangsa Asia.
Tak ketinggalan, Jepang juga berusaha mencuri hati rakyat Indonesia dengan mendirikan berbagai organisasi seperti Putera, Jawa Hokokai, sampai Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bertugas untuk menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan Indonesia untuk merdeka.
Jepang memberi janji kemerdekaan kepada Indonesia, sehingga menumbuhkan harapan di hati rakyat maupun para tokoh nasional.
Padahal, Jepang ingin menggunakan rakyat Indonesia yang masuk dalam organisasi semi militer dan militer mereka untuk ikut berperang melawan Amerika Serikat dan Sekutu di tengah perang.
%PDF-1.6 %âãÏÓ 712 0 obj <> endobj 724 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<34CC57B13C928142A5BD5460D2E0A76B>]/Index[712 22]/Info 711 0 R/Length 77/Prev 1644531/Root 713 0 R/Size 734/Type/XRef/W[1 3 1]>>stream hŞbbd```b``¶‘ŒÀ¤2Xdˆd¹"™TÀä0yH2æ.‘É[Aä9�øß 1&F¦p� D‘ÿşËş0 (1 endstream endobj startxref 0 %%EOF 733 0 obj <>stream hŞb```a``:ÁÀÊÀ(Ê Ì€ Â@1V ,‡¡kDCİ�©Oî^Ì«�&×”³Ñ¶p ©áßáΤ{&dÙå#WxlÜùDçÉág{sÜ=pŸËÔgÊÙäk{eÄ{&O͹,§(ûÂÃòë–'—�`téh j×èè ÒŒ‚& Qòè ‹1(g@hˆ4ë�À‰Ad×B ÍÄ`‘A†ô†Ë…²\lr7''¦-Q—aœ¹€·��õئ"FgF–ÈØKg0>àØÁĞ©YÂZ1-€AâV�f¢J È q"lºSà!É )ö¢Šá@€ U‹X^ endstream endobj 713 0 obj <>/Metadata 87 0 R/OCProperties<>/OCGs[725 0 R]>>/Outlines 148 0 R/PageLayout/SinglePage/Pages 710 0 R/StructTreeRoot 161 0 R/Type/Catalog>> endobj 714 0 obj <>/Font<>/Properties<>/XObject<>>>/Rotate 0/StructParents 0/Tabs/S/Type/Page>> endobj 715 0 obj <>stream hޤ•ïNÛ0Àû(şš:Û‰ÿJhRÛÑ¢D[˜„ø�ÓFK“* Lû°'Ùí™èÎvZhGA –kûî|>;¿;dÀA2H„0HD¹†Q!F(Œ)Î� ¢”Ø Â QÉ%:8À½hnö–¿ÿŞdûxt¿0¸ßêàqM h0&fnÒVÃÛ掠hv¾¸?5�‡è&J vq/ËçQ‚[ D?ÜTšş ‹(6P™ß<ìFÅ0M�?îğ®ì˨4x¹}ÙÂïóş‹ œ�( ·¢Å‘‰§³. ğWãUuÆn'Ñ´@a€ÛYZ6›Ùİe]+æt( ¡t®œ¶Íãä~¯kâü>Cãã}/�À“xÏ3'±ƒ/Ƨ§½óOŞx|\ofɵÓËÜ”“ÙêÊVtQÅF>.£$�4ÒibÁÃÒÌÏeÊ_ØÚÚàóxQf9şV݉înÜŒ cM�?û0�d×q:ÅqÚH‹x½nÇyQ¶fQ¾z…Ç#öZ§QeBºş˜#ø(.®Q6Ncğf�¤Ş~.œv]ΊËÀ •eî±1¸nç!“ˆ åF‚„”ëNªõÿR߸²$#�R¡’Úí¡Â뉆.Á"„•& )êôJ"eaçÖ3CBÀ\YJ8İÔ7Ù „@B´£€Ojêç æ„£Ğ:‚Ô²sJ¯L;#¸±„xà<¶Ò@lJÛW�ÙÕÛ±ÕâÃØÒMlOF£Î6:�É7Â[§á _¼‚o°‰ï1¼bıFˆÕnˆÉ‡Û Ó-é�kêİéIXŒ@Ïa¯eV •Ü¦ˆçÑzh¤>{˜Ï›m|�m•CÂ6(T\?…�«Gi(Ÿ©�Ä)�ÖÂîİàïaY;ªuzjùsùgùk™-ïjİZ½6¨�Õú›H[H�š€ÃQ§å·�¬œÅ“îà¬ÿ �lG1•âe©Ø‚qÇéï#1¤[$Bi‘Dı"QÁFßm¯ TÚ23Ÿxª˜rZoeY’à[qWaO¤ÏÓ©+‚™+ÒŒúÚh…¢p P Àÿmk«+•ÔÙ��<ä¾ÂZÍÎs^o”ÿpÿ` ˜€hÛ endstream endobj 716 0 obj <>stream H‰ÄUÉ’ÛF½ó+pTØì…‹ºÊ媑ÆIfœq¼0•ÃÄE¤hf,J¡(;ş{h6ɤ&ç\Ä^€‡‡× ”ÜôC{Øíxñ"¹†İşS]ÁcR�Î�lNÃp:Bòs} yß6Ÿø˜l6§¿áQ�‚,UP¬�•ßÎ5ÚïöOMºv¼|¹¹İB”ü²…äa«€wšhé××Ñ!zõ€7ü“üĞ6×¾&&Û»[0å¯HV9dZË4£S™å[¥daæ7èĞ*ùñƒ‚æñ}æÜ:Õ@ñØN;çì ï g‡ü•²¸Ş£äî¨àö½ótŞE›2J~ÒŸ4ğÁ QR– 4”‡(VR)åÆÅW0©tÈ�bû¥VNfÚiÈs#ÁÊcô¸z-�êFæ°:E»�ˆsÚV¸Íiû±¼�ÛR�x\}…Tš#”"½6—†� òé*‘Ô5|Ÿ$“¹Î‚Ë�zxßv <“KŒ‰h©ŠÂ{U�c+┼á¿ÈiiÜ:„ºi�‘ g„ˆ²ôAıã/„Îg¡‰‰W4È Z©3Ô2[ã"ZŞ ‡ˆ¡5¬N VıIb´K;&ŸÙ@¨D3´¨û'“â-¶³ÒÁîƒH9W¼¼ŒV§Œõ”±f¡œDR¤ÕÚ;¿DIXüô“[6¹eä†áÒîNhÑÑ‹TäÜ~áø¼¾z€I‘Ë8øU>ѦG´v|D˯AEŒ_£üxºêÑÉRÒ±-&øgÓ²îÿHkõûJ”R£éE£¥¡8S²V2u!ʶ ¬¾Íi&Fl2ûW"†âS©&óıÔAzØ¢HxÛWŒ67ûL´@mQAD}¿�ªØMC°,Í"ƒ©Q…#M�Åí—Æj™[—�N•4Åçú¾˜€áæI%Ëi%ëgç³�%ÀzµÔ^`”±‹›©éi´şƒjI„2‰÷�/3|äªqgSåÂè'WŒµEbÌžócb ›�{¡yLµ~츈::Döğ«ÈÉ©¿^h@,înéÔÏGıŒ ż à�‡ 1±$@‘ɱxUÁ›'Få‘Ç˜Ú ?z„ÍIhfÑ…ùÇ0OB/)\°ĞCzä>„=OQšçdúoáY�En¸5öRx^‹Ô×8½x� fÄ»ŠW~ �fVú!Æ㾋ƒ÷¿�fÙvŸgf¯Êè» ›*Âx endstream endobj 717 0 obj <>stream H‰\“Akã0…ïş:¶‡âÄÒŒZ0�4i!‡mËf÷8¶’5ld£8‡üûÕó+-¬!ñgäyzo¬)7»í.ö“)?ÒĞîÃd�}ìR¸×Ôs§>ËÊt};}>Íÿí¹‹2ïo—)œwñ8umÊŸyñ2¥›¹[wÃ!Üå{êBêãÉÜıŞìïM¹¿�ãßpq2³Z™.³Ğ�f|kÎÁ”sÙîËëıt{È5ßoüº�ÁTóó’fÚ¡—±iCjâ)õ"_+S¿ækU„Øı·.²ñıÓ¤¢®ğòb‘o™—ä%ø‘ü~"?�7ä xKŞ‚_È/™-5-4-5-4mE®ÀB°'{0÷µØ×r_‹}í+9‡ª5454�%[°#;°’LMM·&¯ÁÏäg0s9ärÌå�K˜K�KèAàAèAàAèAàAèAàA˜W�W˜W�W©£ĞQê(t”: ¥�BG©£ĞQæRäRjê¬É*z¨Ì«È«Ì«È«Ì«È«ü¦ŠoªÌ®È®Ì®È®ì¿¢ÿ�}ğ胧gÏ��=<{zöğìéÙó§gÏ��=<{úÌ7ÚÏӉ㛧Ì|ÍF{M)�Å<Šó<`ú¾¦uF“«ğ+ş 0 +î endstream endobj 718 0 obj <>stream H‰\’ÍŠÂ0ÇïyŠõ U…PЪĞÃ~°î>@m¦na›†´úö;“6�Ì/ÌGşÌ$)ÊcéÚQ&/0ʦu6ÀĞßC ò ·Ö‰e&m[��[<ë®ò"ÁäË4ŒĞ•®é…12ù@ç0†IÎö¶¿Â\$oÁBhİMξŠË\&—»÷?Ğ�e*ó\Zh°ĞKå_«dÓ¥E;NÌù‹øœ<È,Ş—,¦î-¾ª!TriθrÎşógkN»6õw„É(8MѳÎ"£A^1¯ˆÌâ#ó‘øÄ|Bެ#£F-#£A暊j*®©¨¦âxã7Ìbͬ‰·Ì[âó�xϼ'.˜bÖ¦H›bmŠ´©336ÄhÖ£I�f=šôhÖ Iƒæ·ĞP�¢VâÄåsNõ=Qüq64•ÖÁóçøŞKÌ¢-~ îM¥¿ endstream endobj 719 0 obj <>stream H‰\’Énƒ0E÷|…—í"bò�H(Rš¤RÔ´@à%EjrÈ"__nÕJEø>û€_ºŞmv¾Uúúf/£:v¾ r鯡u�S瓼Pm׌?OÓµ9×C’Æâıí2Êyç�}RU*}‹ƒ—1ÜÔݪírŸ¤/¡•Ğù“ºûXïïUº¿Ã—œÅ�*SË¥jå'zª‡çú,*�Êf»6�wãmkşï·AT1=ç”iúV.CİH¨ıI’*‹ÇRU�ñX&âÛãåœe‡cóY‡¤*βx‹¼%o#—|_â}™“spA.À%¹Œ¬™ÑÈhf42Z“5xA^€Wäø�ü ¦ƒ†ƒ¡ƒ�ƒáüóÎo0¿1dÙ2c‘±\×b]ËŒ�2–lÁ�ìÀsòLOOKOOKOO»&¯ÁòLûH�Q9~‹Ã·8ú;ø;şC‡èèìàìèìàìèìà¼@¾Èr¬»ĞäÍ´Ñ?;Š-��©~û©¹†[ijß©‡Ğ=�—ßúAÅ*œÉ· ÆJ endstream endobj 720 0 obj <>stream H‰$�TTÙÇï¼÷P\¤,ë*ƒÌZA™†a¤¿wï{ï6õ(MÀ‚bÁ¶ÖU‰Ë®]V�%Ƙ5*v’ElØ£±]�ºvc ®®xt2�œïÜóİßw¿óÿŸû @ ˜ D -z€úmH�orËwò Ëò˃OİÀ�ÀûÊÂI�‡NN å8 ~¡Åå%eUMQŸ ğ^ ®dôÔâ².Mİ€!`9 �K‡çß�ÙL�>=[©oòd”"$G”–Mœ²Ê°æƒ�¿†ß/=¶0¿�+8;öûø»²ü)å%¥H±ß¾qL~Ùğc»¯nğq ’¥|섉^(RÜÚÏïå㇗GÇô òq ÏAÊj�ğ÷«ò‹õı"òÿ]Üj„Ëş@ğ—D?I¤Á;ò´×ë@¨O äjF#ğ•×Ûº•·•ü¿1ìÊÀÆ;×}¾•~÷?»ùt}’¾Ü>'ØHï}¹ôğ}wÁffV�n~5x…íBµ°W8$Ô G…³BƒpI¸-Ü�ˆşb[1Xì"ÅH±—ØGŒˆÑ&:Å|±Bœ&Ή‹ÅÍb£xI¼*Ş”ÚJŠ4Dª”ê¥3RƒôLúUzï·¬U@›æ/^¼ru¼ÙİÕ}~÷Ãİ›Ã&û3�ÈXn\j™%¯p‹n?w†[qº÷»�¸º_¸›SZ§¥¥¬H9•r-åçT!µwjjê‹ÔWO[OGÏW�Í3Ø3É3Íó½gŸ§Îs%Í?-0-2-5mZÚ†´š´º´iO†t>póÀİémÓÃÒ‹Ò¦Ìè�Ñ=Ó!gȬÎ|”Ù’%eõ̪Ͷg;²gfÏ>—}9ûqNÇc�=§>çRÎİÜÖ¹“e?9Tî,‡Éár„%�ãåD9MÎ�³eEFò y˜\(��ÇÉòTy¶ü\)/•—Ëëä-ò6y»\-ï“ʵr½|F>/ÿC¾)?�ËÏäfù�"*¡JG¥‹ÒMéôW’”d%UÉTò”"e¤2Z§LPf)•ÊJåe³²CÙìU)SN)W”ÊÏÊC¥Yy«ü¦´@¶†íaìc`,´Áx耩0æ@ R8�y°–À‘°�‡Sà8VÂp\ ×Ã?ÂáNx ‚?Á:x�„§á9x ^ƒMğ|ßÂğ’P„BP( CáÈ„¾F½P_�¬(A„CƒĞ”‡ Ğ4MEÓÑL4U¢hÚ€¶¡�¨ıA§Ğt]C7Ğ=ô=E/Pú¤ú«j�ÚIí¦öP{«ıÔX5QMSÓÕ\UQ™š¯«#ÕÑj…:U�¡ÎVç«‹Ô%êZu½ºIı³ºSİ£Ö©ÇÔsêõ²ú/õ©ú\ı ‰š¿¨}©µÓµH¯«YµT-WÓµ!ÚP-_+ÔJ´Z…ö�6K›§-Ô–j+µÕZ•¶AÛ¬mÓvhÕZ�ö“vX;©]Ô®k7µß´]ÒÛé]õp=B�Öûë6=^OÖ=z–®èHÇú0½@/ÒÇèãôÉú}�^©/×Wëëõ-ún}Ÿ^¯ŸÓõú=ı¡şT©7ëoõlÀmpî€Í¸7�Ʊ؆ãqvãtœ…s1Âfx(ÎÇE¸ÏÃÀËğJ\…7âx®Æ{ñA|çñYÜ€ñ|ßÁ¿à'ø9~�_ã÷ØK¾ ¡¤=éLº#éIú�xâ$’N2 $:L†’"RLÊÈX2�L"SÈ42›, ‹É2²ŠT‘MdùÙEö“C¤–Ô‘ä$¹DşIî’ÇäyAšÉ;ÒB>R‰Ò`Ú�v �h7Ú‹ÆPµSM¦)4�fQ•r:ŒĞQt “ét:‹Î¥ébºŠ®¡Ut+ı‘ş•î¢Õt¡‡éQz‚�¡ ô"½NïÒ_è#ú„ş‡¾b€µb�ìw¬3ëÊÂY3³^¬/À¬,�9™›å2•a6ˆ c¬ˆ�`£X+gãY›Ê¦³9l.›Ï–°ïØJ¶–maÛض‹ícµ¬��dgØ9ÖÈšØ=ö€=aÏÙö�}äoÅyïÀ»ñ0Écy
Sejarah awal masuknya Jepang ke Indonesia dimulai ketika pasukan Negeri Sakura berhasil menyerang Pearl Harbour, pangkalan terbesar angkatan laut Amerika Serikat di Samudra Pasifik pada 8 Desember 1941.
Akibat dari serangan itu, Jepang berhasil menghancurkan basis militer Amerika di kawasan tersebut, termasuk di Filipina. Setelah itu, Jepang memperluas basis militernya ke arah selatan, yaitu Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuannya Jepang ke Indonesia adalah untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang seperti minyak bumi, timah, dan aluminium, seperti dikutip dari buku Sejarah SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017).
Kala itu Jepang memperkirakan sumber daya alam Indonesia dapat mencukupi kebutuhan energi mereka selama Perang Pasifik.
Jepang masuk ke Indonesia pada tanggal 11 Januari 1942 dengan mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur. Ketika datang, Jepang langsung menduduki kota tersebut.
Kemudian dengan cepat, Jepang memperluas kekuasaannya ke kota-kota sekitar, seperti Balikpapan pada 24 Januari 1942, Pontianak pada 29 Januari 1942, Samarinda pada 3 Februari 1942, dan Banjarmasin pada 10 Februari 1942.
Sembari menguasai Kalimantan, pasukan Jepang juga berekspansi ke wilayah lain, seperti Ambon yang berhasil dikuasai pada 4 Februari 1942 dan Palembang pada 16 Februari 1942.
Setelah berhasil menguasai luar Jawa, Jepang akhirnya tiba di Pulau Jawa. Pasukan Jepang langsung mendarat di tiga titik, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat), dan Kragen (Jawa Tengah) pada 28 Februari 1942.
Serbuan tentara Jepang yang begitu cepat dan dengan kekuatan yang besar membuat Belanda yang kala itu masih menduduki Indonesia tidak dapat bertahan.
Akhirnya, Gubernur Jenderal A.W.L Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dan beberapa petinggi militer Belanda pun memutuskan untuk bertemu dengan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura di Kalijati, Subang, Jawa Barat pada 8 Maret 1942.
Pada pertemuan itu, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Belanda juga langsung menyerahkan Indonesia ke kekuasaan Jepang. Sejak pertemuan itu, penjajahan Jepang di Indonesia pun resmi dimulai.